Elena in coffee

Elena in coffee
Untukmu kawan, akan ada secangkir kopi dan obrolan tanpa dusta di rumahku....

Rabu, 08 September 2010

ol ob 1

minggu, 5 September 2010 17:34 wib


To : San, Tokyo Japan


Sory agak lelet aku, kerja ngetik kemaren di deadline, so mesti ngelembur..
Soal duit 1,5 jt yang kuambil dari gondes untuk dibagi seperti intruksimu ntar kutulis panjang sebab banyak cerita yang nyenengin diproses pembagian itu, yang dilakukan ma wenty dan ibu, dirumah cak hud dan kholiq, semua pas pada ngumpul malam 25 itu..

Soal surat keterangan pindah, aku dah ke kelurahan, dan insyaallah saat you di Indonesia dah kelar bagian sanyar, tinggal ayah cerme nanti yg eksekusi surat2 disana, disini aku mesti bayar pbb, ma pengantar rt rw aja, kelurahan sanyar tutup dr tgl 9 sep s/d 13 september, besok ku bayar pbb dulu di bank jatim

Soal you yang minta usulan zakat ke siapa aku ga ngerti, tapi jika kau hendak memberi pada yang membutuhkan, aku menyarankan dengan sangat kau kasih itu Cak Wan ( Ol Ob ) tetangga kita, dia hidup sebatang kara dg istrinya, tak punya saudara ( sepanjang kudengar cerita ), masih berjualan roti tiap hari, istrinya orang baik dan tak pernah terlihat meminta atau serakah saat ada pembagian apapun, orang2 kampung cenderung menertawakan kehidupannya, bahkan cak ikun ( tetangga dempet tembok juga masih sodara ) enggan membagi air sumur dengannya sehingga mesti menggeledek ke embong dekat bogang dijam 4an pagi (pagi buta), ini berdasar cerita Richi, dan aku emang dulu pernah melihat pas pulang ngopi subuh,tp sekarang aku ga pernah liat jadi ga tau dia masih geledek banyu atau gimana?

Ini ol ob berumur 70tahunan kukira, istrinya sekitar 60an berdasar ibu memanggil mbak siapa gitu ( nek ibu manggil gitu biasanya lebih muda, kan nek manggil mbak diil dia ngomongnya ” IL ..“ sementara mbak diil manggil ibu Yuk Na )

Berapalah hasil jual roti kantin? Kupikir tak kan lebih dari 10rb to san ? untuk cak ali aja yang jual tempe, pernah ku wawancara hasilnya antara 3rb maksimal 12 rb per hari, hanya untuk beli rokok katanya

Ol ob ini ga pernah absen nek di undang selamatan san, ga pernah nyangkruk atau apa, paling terlihat ngumpul ma orang ya di momentum nyelawat orang mati, selametan, atau nek diundang sinoman lapo gitu, aktifitas ke masjid tak pernah ku dengar, jadi dia ga religius gitu tapi orang baik, sangat baik bahkan secara hubungan sosial yang ku tahu, nek misal aku punya 200 rb gitu, mending ta kasih ol ob semua daripada kubagi 2 atau empat, ya brgkali uang itu bisa buat dia beli gallon aqua, kasur, bantal, ta radio gitu, nek 50rb kuatir cuman buat beli kebutuhan sehari-hari

Hari raya si ol ob? Entahlah san, aku belum pernah bertamu ke rumahnya, mungkin tahun ini akan kusempatkan jika tak lupa ( sak kampong lor yo aku merono tok paling, liyane wegah aku )

So nek you ada mau niat berbagi gembira, mari coba bagi bahagia itu dengan ol ob sehari, 200 rb itu besar san, besar bagimu, besar bagiku, besar bagi ibu, besar bagi peking, atau temen-temen, tapi aku jamin, ol ob lah pemegang rekor dari kata besar tadi sepanjang yang ku tahu…

Banyak orang yang menderita, tapi untuk kasus ol ob, aku memang agak menoleh karena tak pernah kudengar dia mengeluh, ngerasani orang, mencampuri urusan orang, tak perlu menjilat hanya untuk mendapat sedekah…

Mungkin aku ga lengkap materialku tentang dia, ada kudengar kadang dia disuruh bapaknya prok ( samping bogang ) apa gitu, terus dikasih upah, yang kutahu setiap dia lewat didepan warung, atau pas nuntun sepeda di jalan raya ( entah ndak kuat atau apa, dulu waktu ku kecil ada kulihat dia menaikinya, sekarang ga pernah lagi, ya dituntun gitu itu yang kutahu) orang cenderung takmenganggap dia itu orang, maksudku ya lewat gitu aja kayak angina ( bukan sepoi-sepoi yang didamba orang atau taufan yang dimaki orang ), olob itu ya lewat gitu aja, ga penting gitu lho dimata orang…( cuman kadang aku, richi n gondes yang menyempatkan 5 menit membicarakan nasibnya, ya bicara tok maksudku )

Itu aja dulu, nek you tertarik ma ol ob ini ta ngobrol   gosip-gosip gitu ma ibu, atau ta mampir ke rumahnya nek you perintah ngasih duit ke dia, ni wis maghrib, waktunya yang muslim berbuka…

See you later   

Bilem 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar